Senin, 21 September 2009

cerpen 01 : Perasan

Huh…hari ini tetap seperti biasanya, membosankan. Benar-benar awal tahun ajaran yang menyebalkan. Setiap hari, harus berangkat sekolah, pergi les, atau hanya menonton tv di rumah. Tak ada kegiatan lain. Dan setiap hari, harus selalu menjadi anak baik.


Yah, beginilah aku. Orang yang tak pandai bergaul dan sangat membosankan. Selalu sendirian dan tak punya teman yang cukup dekat. Aku ingin menjadi gadis normal seperti yang lainnya, berjalan-jalan bersama teman-teman, mengobrol dan saling berbagi rahasia, tapi…yaaa…begitulah!


Oh ya, perkenalkan! Namaku Vivi. Umurku 15 tahun. Hobiku…emm…mungkin melamun dan mengkhayal bahwa suatu saat nanti akan ada seorang cowok yang menghampiriku dan ternyata cowok itu memang ditakdirkan untukku, seperti di dongeng-dongeng. Tapi melihat keadaanku sekarang, rasanya tidak mungkin akan seperti itu.


Aku ini sangat sulit berbicara dengan orang lain. Aku juga tidak terlalu ramah pada orang lain. Mungkin itu yang menyebabkan aku tidak punya banyak teman. Habis mau bagaimana lagi? Sejak kecil aku sudah terbiasa hidup sendiri. Semua orang di rumahku sibuk dengan urusannya masing-masing, tak ada yang mempedulikanku. Jadi, tak ada yang mengajariku bagaimana caranya untuk bergaul dengan orang lain. Wajar saja kan kalau aku begitu?

Ya, mereka semua sibuk. Kakak perempuanku selalu sibuk dengan dunia modelling-nya. Ayahku ada di luar negeri, bekerja. Ia jarang sekali pulang karena sibuk bekerja. Mungkin dalam satu tahun ia hanya pulang satu atau dua kali. Sedangkan ibuku, ia selalu sibuk mengurusi perusahaan yang dibuatnya bersama teman-teman SMU-nya. Dan satu hal yang membuatku bertanya-tanya, mengapa mereka semua bisa tahan dengan kehidupan yang monoton seperti itu. Hanya bekerja, bekerja, dan bekerja saja.


Wah, sudah malam. Aku harus tidur agar besok aku bisa menjadi "anak baik" yang tidak pernah terlambat pergi ke sekolah.


***


Aku membuka mataku. Jam berapa sekarang? Sepertinya masih pukul 1 malam. Ah, siapa itu? Ada seseorang yang sedang duduk di kursi belajarku. Ku amati dia diam-diam. Ia terlihat sedang memandangi burung bangau kertas yang ku taruh di meja belajarku. Tampaknya ia tidak sadar kalau aku sudah bangun. Tapi, siapa dia? Aku tak merasa kalau aku mengenalnya.


"Kyaaa….!" teriakku begitu aku sadar bahwa orang yang berada di kursi belajarku adalah seorang cowok yang tak ku kenal. Ia menoleh ke arahku dan segera menghampiriku.


"Sssst!!!" ia duduk di hadapanku dan menutup mulutku dengan tangannya.


"Tenang! Jangan ribut. Kalau ada yang tahu aku di sini, wah, aku nggak tahu bagaimana nasibku nanti. Aku nggak jahat kok. Tenang ya!" katanya. Aku mengangguk. Ia melepaskan tangannya dari mulutku dan menuju meja belajarku. Kulihat jendela di depan meja belajarku terbuka. Rupanya orang itu masuk dari jendela.


"Wah…di sini enak ya! Bulan dan bintang dapat terlihat dengan jelas. Yah, tidak heran. Ini kan di lantai 2," entah ia berbicara padaku atau pada dirinya sendiri. Tatapannya lurus ke luar jendela. Aku memandanginya. Wajahnya terlihat sedih.


"Kamu pasti bahagia ya tinggal di sini?!" ujarnya tanpa melihat ke arahku. Huh, bahagia apanya? Yang kurasakan hanya kesepian. Aku seperti berada di sebuah penjara bertembok tinggi dan tebal sehingga aku selalu sendirian. Aku menekuk lututku dan membenamkan wajahku di antara keduanya.


"Ah, maaf!" katanya tiba-tiba.


"Maaf untuk apa?" tanyaku. Aku kembali berbaring dan menyelimuti diriku dengan bedcover hitamku. Aku memejamkan mataku.


"Aku tahu, kamu sangat kesepian selama ini," jelasnya.


"Sudah, tak apa. Bukan salahmu," jawabku.


"Sepertinya aku harus pergi sekarang! Besok, aku boleh ke sini lagi?" tanyanya. Terserahlah, ucapku dalam hati, asal dia tidak berbuat macam-macam terhadapku.


"…baiklah, aku akan datang lagi," setelah itu terdengar suara daun jendela ditutup. Rasanya menarik juga. Ada seorang penyusup yang datang ke kamarku malam-malam. Aku tak peduli dia mau apa. Mau mencuri, silahkan saja! Aku tak peduli dengan harta yang kumiliki. Buat apa semua harta itu kalau aku tak bahagia? Yang penting ia tidak berbuat macam-macam padaku, itu saja.


Ah, aku mengantuk. Aku mau tidur.


***


"Vivi!" panggilan itu membuyarkan lamunanku. Aku masih memikirkan kejadian semalam.


"Y…ya, bu?"


"Tolong ibu hapus papan tulis ya?!" pinta guru geografiku. Aku berjalan ke depan kelas dan melirik sekelilingku. Huh, sungguh menyedihkan. Hanya aku yang duduk sendirian. Yang lain mempunyai teman di sebelahnya.

Setelah selesai menghapus papan tulis, aku bergegas duduk di bangkuku. Kenyataan memang tak seindah kehidupan dalam cerita dongeng.


***


Pukul 1 malam, aku tidak bisa tidur. Sebenarnya aku ini sedang apa sih? Sepertinya aku mengharapkan kedatangan orang aneh itu sekali lagi.


Tok, tok! Sepertinya ada seseorang yang mengetuk jendela. Dengan semangat aku membuka jendela kamarku.


"Hai," sapanya sambil masuk ke kamarku. Kemudian ia duduk di kursi belajarku, "Belum tidur?"


Aku membuang muka.


"Haha…masih tetap dingin rupanya!" katanya, "Eh, kita kan belum kenalan?! Aku Fido. Kamu?"


"Vivi," jawabku singkat.


"Oh…ternyata benar. Tapi, aku payah ya? Aku sudah tahu kamu dari dulu tapi baru bisa kenalan hari ini. Aku juga payah, masa harus menyelinap ke rumah orang untuk…" kata-katanya terhenti.


"Apa?" tanyaku.


"Ngg...nggak kok," jelas Fido. Aku mengangkat kedua alisku.


"Ah, tidak usah dipikirkan!!!!" ujar Fido. Sesaat aku dan Fido terdiam.


"Kamu baik!" ucapku tiba-tiba. Aku juga heran mengapa aku tiba-tiba mengucapkannya.


"Eh, makasih. Tapi orang kayak aku nggak bisa dibilang baik. Orang baik pasti nggak akan menyelinap ke rumah orang lain malam-malam hari begini. Lagipula, kamu kan belum mengenalku," Fido memainkan bangau kertas yang ada di meja belajarku.


"I...itu kan perasaanku yang bilang kalau kamu baik! Aku...aku juga nggak tau ke…kenapa aku bilang kalau kamu baik!" Fido tersenyum kecil mendengar jawabanku.


Kata siapa orang baik tidak akan masuk ke rumah orang lain tanpa izin? Buktinya kamu, kamu baik walaupun kamu bilang kamu bukan orang baik karena menyelinap ke rumah orang lain. Hatiku berkata kalau kamu adalah orang baik, meskipun aku belum mengenalmu. Yang bukan orang baik itu keluargaku, mereka tak pernah peduli padaku, hanya uang yang mereka berikan padaku. Apa mereka pikir aku akan bahagia hanya karena mempunyai banyak uang?


Aku juga bukan orang baik, anak baik maksudku. Jauh di dalam hatiku, kalau bisa, aku ingin menjadi anak berandalan saja yang bisa semaunya dan seenaknya, bisa berkelahi jika sedang merasa bosan atau kesepian.


Selanjutnya aku dan Fido terdiam selama hampir setengah jam. Aku dan Fido hanya terdiam menatap bulan yang bersinar terang sambil memikirkan masalah masing-masing.


"Kenapa ya aku sulit bergaul dengan orang lain?" tanyaku tiba-tiba, "Aku ingin seperti gadis normal lainnya, jalan-jalan bersama teman-teman, berbagi cerita dan rahasia dengan teman-teman, aku juga ingin punya banyak teman. Aku…tidak pernah dipedulikan, bahkan oleh keluargaku sendiri," ceritaku. Aku kaget dengan diriku sendiri. Aku menceritakan masalahku pada orang yang baru kutemui kemarin. Entah kenapa, mengobrol dengan Fido rasanya sangat nyaman dan aku bisa mempercayainya.


Fido tersenyum ke arahku.


"Kamu baru saja melakukannya. Kamu baru saja berbagi cerita denganku. Aku temanmu kan?!" aku mengangguk.


"Dan aku peduli padamu. Jadi, kalau kamu merasa kesepian dan merasa tak ada seorang pun yang mempedulikanmu, kamu harus ingat, masih ada aku. Aku mempedulikanmu, aku bisa mengerti perasaanmu…" ucapan Fido terhenti. Ia kembali menatap langit.


"Oya, kalau nanti kamu tak pernah bertemu lagi denganku terus kamu merasa kesepian, yah…ingat aku aja, mm…kamu tahu kan kalau aku peduli padamu…jadi…ya…" Fido menggaruk kepalanya yang tak gatal.


"Baiklah, aku mengerti."


"Aku juga punya saran buat kamu, bukannya sok tua nih. Begini, menurutku kamu harus lebih membuka diri. Terus, jangan anggap semua orang itu sama, jangan pernah menganggap semua orang tidak mempedulikanmu. Kamu juga harus berani untuk bicara dengan orang lain. Kamu pasti bisa punya teman," lanjutnya.


"Terima kasih. Tapi kamu tak perlu menghiburku seperti itu! Lagipula kita kan baru bertemu kemarin."


"Mungkin kamu memang baru bertemu denganku kemarin, tapi aku… Aku sudah tahu kamu sejak dulu," katanya.


"Sejak kapan?" tanyaku.


"Dah…!" Fido langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan dariku. Sudahlah, sejak kapannya, itu tidak begitu penting.


***


Tok tok. Aku mengetuk pintu kelas. Aku berjalan menuju bangkuku sambil memikirkan ucapan Fido semalam. Mungkin aku memang harus memberanikan diriku.


Aku menaruh tasku dan menarik napas dalam-dalam. Aku melihat anak-anak yang sudah datang di kelasku. Kira-kira, siapakah anak yang bisa kuajak mengobrol? Ah, anak itu saja!


Aku menghampiri seorang anak perempuan, rambutnya pendek sebahu. Namanya Ditha. Ia teman satu SMP ku.


"Hai, Tha!" sapaku.


"Oh kamu, Vivi!" balasnya hangat. Aku melirik ke arah tangannya. Ada foto seseorang dalam genggamannya. Aku perhatikan baik-baik,


"Lho, kok kamu punya fotonya Fido?" tanyaku heran. Ditha tampak terkejut.


"Mu…mungkin aku salah orang," kataku. Mana mungkin Ditha kenal dengan Fido?!


Ia mengrenyitkan dahinya. Beberapa saat kemudian ia seperti teringat akan sesuatu.


"Oh, kamu kenal sama Fido ya? Ah, iya ya…" Ditha menjentikkan jarinya dan segera mengeluarkan sesuatu dari tasnya.


"Nih," katanya sambil menyerahkan secarik kertas padaku.


"Ini apa?" tanyaku. Ditha mengangkat bahunya.


"Itu dari Fido buat kamu. Tadi subuh dia nitipin itu untuk aku serahin ke kamu. Mana berani aku lihat isinya, itu kan privacy orang," jelasnya. Aku duduk di samping Ditha dan membuka lipatan kertas itu perlahan.


Dear Vivi,

Maaf ya aku udah menyelinap ke rumah kamu! Sebenernya aku masuk ke rumah kamu, karena aku ingin tahu mengenai kamu lebih jauh. Satu pesanku untuk kamu, percaya semua saranku!

Nah, baik-baik ya temenan sama Ditha, soalnya dia pasti akan merasa kesepian. Kamu tahu kan gimana rasanya sendirian?

Makasih atas segalanya,

Fido


Aku menatap Ditha.


"Fido itu siapa?"


"Lho kamu nggak tahu ya? Dia kan kakak sepupuku. Dulu tuh, rameee banget. Tapi mulai sekarang, mungkin aku akan kesepian. Soalnya, jam 6 tadi dia udah berangkat ke Paris. Dia bakal tinggal di Paris selama 1 tahun. Dia dapat beasiswa, jadi sayang kalau nggak diambil…" jelas Ditha. Dia memandang foto Fido dengan wajahnya yang sedih.


"Kok Fido bisa kenal aku ya?" gumamku yang sepertinya terdengar oleh Ditha.


"Kamu mau tahu kenapa dia bisa kenal kamu?" aku mengangguk.


"Ra-ha-si-a!" katanya. Aku dan Ditha tertawa.


"Aku boleh kan temenan sama kamu?" tanyaku pada Ditha, ragu.


"Kamu ngomong apa sih? Kita kan udah temenan sejak dulu. Aku kira kamu nggak mau temenan sama aku makanya kamu jarang ngobrol sama aku! Tapi…ternyata chip di otak kamu lebih lambat daripada yang ada di otakku ya?!" katanya mengejutkanku.


"Makasih!" seruku, "Tapi, maksud kamu…chip apa?"


Ditha kembali tertawa. "Udah, nggak usah dipikirkan!!"


Aku mengangguk tanda setuju. Kemudian aku memandang Ditha yang tengah menatap foto kakak sepupunya. Aku bisa merasakan sedihnya jika kesepian. Karena itu, aku akan menemani Ditha kapanpun ia mau. Dan aku akan mencoba untuk lebih terbuka sehingga aku bisa berteman dengan yang lain. Mungkin selama ini aku terlalu berpikiran buruk tentang orang lain. Aku tidak akan pernah lagi berpikir bahwa hidupku sangat membosankan, karena sekarang aku punya teman.


Makasih ya Fido, kamu udah mengubah cara pandangku. Soalnya belum pernah ada orang yang menyarankan aku supaya bersikap seperti itu. Karena sebelumnya, aku selalu sendirian.


Tapi, apa mungkin rasa kesepian dan rasa tidak dipedulikan yang selama ini kurasakan, semuanya itu hanya perasaanku saja?

cerpen 01 : INEZ

I N E Z

Arin tersenyum senyum sendiri melihat foto foto prom kemarin. Hmmm… ga percuma gue pdkt selama enam bulan sama adit, dewa gitar sekolah yang terkenal pendiam, yang ga peduli sama hal lain kecuali gitar. Kemarin untuk pertama kalinya Arin mengaku kepada adit setelah selama ini hanya sebagai secret admirer, hanya sebatas sms, ga berani ketemu langsung. Dan ternyata berhasil! Arin merasa jadi cewek yang paling beruntung. Mungkin satu sekolah hanya dia yang punya foto berdua bareng adit. Sepertinya masa jomblo gue akan berakhir.

Arin me-connect komputernya. Dia tak sabar berbagi kebahagiaannya itu pada Intan, sahabatnya yang tinggal di bandung. Tapi iseng iseng Arin membuka facebook. Di page home Arin melihat lihat update status teman temannya. Ternyata ada adit! Namun senyumnya memudar begitu ia membaca post-nya…

Guitar hero : akhirnya dapet juga! Bokin baru gue! INEZZ!!!!

Arin langsung me-close facebook-nya. Setengah sadar antara percaya ga percaya. Masa sih? Adit? Adit udah punya pacar? Inez? Arin langsung menyambar telepon menghubungi teman temannya.

"Sabar bu…"

Arin tambah cemberut mendengar pendapat Mela setelah ia selesai menceritakan apa yang tadi dia lihat. Tarri, Esha, Tiwi, Anda, Rossa, dan sekarang Mela pun mengatakan hal yang sama. Orang patah hati mana bisa sabar?

"Emang si inez itu anak mana?"

"Ye… mana gue tau!" ucap Arin tambah sewot. "Lo ga tau apa gue udah deg deg serr baca tulisan itu! Dan sekarang gue harus nyari tau siapa inez itu? Makasih dah…"

"Emosi banget sih? Kalo menurut gue, lo tanya aja langsung ke si adit. Beneran ga dia udah punya pacar. Selesai kan?"

"Ih… nanti si adit mikir yang macem macem! Terus kalo misalnya dia jawab iya gimana? Lo mau ngaterin gue ke rumah sakit karena serangan jantung?"

"Haha… na, lo hiperbolis banget sih?" tawa Mela tanpa bias ditahan. "gue kan Cuma usul… daripada lo kaya orang ga jelas gini? Lebih baik lo tanya langsung ke orangnya. Oke?"

Arin menutup telponnya. Hmm… iya juga sih. Tapi masa tanya ke adit? Sms gitu: 'hei dit lg apa? Oia gw mw tnya. Lo udh pny pcr ya?' Ih… ogah! Lucu aja!

Tapi gue panasaran!! Arin bangkit dari tempat tidurnya. Siapa ya yang bisa dia minta tolong? Oia… dewa! Dewa adalah sobat terbaik Arin yang juga merangkap sebagai pak comblang antara dia dan adit. Waktu prom kemarin juga dewa yang jadi juru foto mereka berdua.

"Hahaha…"

Arin kembali cemberut. Ternyata lebih parah dibanding enam sobat ceweknya. Cowok yang satu ini benar benar tidak berprikepatah hatian. Ketawa seenak jidad!

"Dasar cowok tukang boong! Kemaren dia mau foto berdua sama gue. Malemnya sms kalo Pick gitar yang gue kasih ga bakalan dipake, tapi disimpen sebagai kenang kenangan dari gue. Tapi kenyataannya? Dia udah punya pacar! Pacar baru lagi! Berarti kan dia selama ini boong ke gue! Gue…"

"Rin!" Dewa buru buru memotong perkataan Arin. Sobatnya yang satu ini emang suka lupa kalo lagi curhat. "Ceritanya satu satu!"

"Maaf. Kebawa emosi…"

"Tapi gue masih ga percaya Na si adit bisa punya pacar"

"Apalagi gue wa! Kan lo yang bilang sendiri, walaupun ada miss universe lewat pake bikini, dia pasti tetep pilih gitar. Bodo ah, pokoknya gue benci sama yang namanya inez! Benci! Benci! Gue benci inez!"

"Na!" dewa kembali menghentikan sahabantnya sebelum Arin melakukan hal hal diluar kewajaran. Tapi tiba tiba ia teringan takan sesuatu. "wait, tadi kata lo… inez?"

"Jangan sebut sebut nama itu! Gue ga mau denger! Dan jangan ketawa!"

"Hmmfff… sorry rin!" terdengar dewa berusaha menahan tawanya. "tapi kayaknya gue tau deh inez itu siapa"

"Hah? Siapa? Lo kenal? Temen smp lo?"

"tadi lo bilang lo Cuma liat update status-nya doang kan? mendingan sekarang lo buka profile-nya adit. Pasti ada fotonya inez"

"Tapi…"

"daripada lo penasaran? Oke? Trust me! Na, udah dulu ya. Kiran sms nih. fighting!"

Tuh kan emang temen yang ga setia kawan. Sobat lagi patah hati malah enak enakan pacaran! Arin ragu. Tapi biasanya kan dewa selalu bantuin setiap ada sesuatu hal yang berurusan dengan adit. Gue coba dulu deh! Arin pun kembali me-connect komputernya…

Menunggu foto foto-nya loading Arin menbaca comment dan wall yang ada di bawah. Ada yang bilang selamat karena udah dapetin inez, sampe ada yang minta pj segala. Hmm… Arin semakin down.

Begitu profile picture-nya muncul, ternyata foto adit bersama gitar barunya. Arin tersenyum mengingat sms yang dikirimkan adit minggu lalu. Gitar listrik merahnya yang dia bilang cewek kedua, setelah cewek pertamanya, gitar akustik, memang udah ga bagus lagi. Stem-annya udah rada longgar. Apalagi penampilannya. Bahkan dia sampe nempelin selotape biar gitarnya kelihatan seperti baru dan ga buluk buluk amat hingga papanya ga tega dan membelikannya gitar baru.

Arin me-scroll page itu berkali kali ke atas ke bawah namun tidak ada satupun foto cewek disana. Di friends, bahkan di comment juga hanya Arin lah yang cewek. Tapi Arin langsung duduk tegak begitu ia membaca profile box dibawahnya: with inez…

With inez? Tiba tiba Arin tersadar. Jangan jangan…

Bbrrrttt… hp Arin bergetar… sms dari dewa…

Inez it sgkatan dr Ibanez… Merk gitar tkenal… ms cln pacar gitaris ga tw seh? =)

Minggu, 20 September 2009

cellita?

heihei..
perkenalkan aku cellita. asal mula nama cellita itu sebenernya berasal dari kata 'cellist' yang
artinya pemain cello. hehe yap aku suka cello makanya pilih nick itu. kalo cellist2 banget kan yaah rasanya gimana gitu. dimodif dikit deh akhirnya jadi kaya gitu hehe.

kegiatan aku sekarang yah gitu2 aja sih. kuliah, main, masak, dan tentunya berkhayal; berkhayal tentang bagaimana kehidupan yang seharusnya, berkhayal tentang pangeran impian... kyakyakya!!! *ribut sendiri*

ga segitunya sih. sebenernya aku cuma suka mengarang cerita, berharap cerita itu bisa jadi kenyataan (tapi pengen yang bagus2nya aja yang jadi kenyataan hihi) atau hanya sekedar luapan emosi yang dirasakan pada saat menulisnya *curhat yang hiperbolis maksudnya*

yaaaah pokoknya selamat membaca karya-karya iseng yang ga jelas ini deh. moga2 bisa jadi hiburan yang menyenangkan di kala penat hehehe.

best regard,
cellita :)

salam perkenalan andromeda :)

hmm.. let me introduce my self.. my name is.. andromeda.. familiar huh? andromeda.. one of the name of galaxy.. saia bukan seorang ahli perbintangan atau seseorang yang suka astronomi.. but why i choose 'andromeda' as my nick name? what a silly reason! but you can know it why if you follow my post in this blog.. hehehe..

seperti yang dituliskan sbelum'a.. my hobby is.. dreaming! berkhayal is still number one.. dan dari khayalan khayalan itulah muncul ide ide cemerlang yang merupakan cikal bakal dari apa yang saia tulis selama ini..tapi gag cuma dari bengong sih.. kadang dari kehidupan nyata juga bisa dijadikan inspirasi.. jadi jangan heran ya kalo nti misal'a baca dan tokoh'a rada" mirip siapa gitu.. hehehe.. [padahal kan udah dbuat beda.. tapi kok masih tetep bisa ketebak ya?? hahuahuahua..]

gaya menulis saia adalah tipe SSG [Suka Suka Gue].. setelah nti'a mbaca beberapa posting-an berikut'a.. pasti bisa membedakan gaya tulisan saia dan gaya tulisan cellita.. tapi ya karena tipe SSG itu.. mungkin nti akan bingung mlihat pbedaan dalam bahasa penulisan saia.. ada yang blak blakan brutal.. tapi ada juga yang bahasa'a sopan mellow mendayu dayu..

and the last word to say.. i hope you enjoy that what will i post next.. walaupun cuma cerita" atau curhatan gag penting.. but please leave your comment.. karena cuma comment" dari kamu kamu semua yang akan membuat sesuatu yang gag penting itu menjadi lebih berharga.. comment kalian lah yang akan membuat kami terus semangat untuk berkarya.. [okei.. mulai keluar lebay'a..]

okei.. see you on my next post.. :) [your comment maksud'a.. hehehe..]

xoxo

andromeda

first post.. welcome to our blog.. :)


our?? yups.. blog ini ditulis oleh 2 cwe imut yang siapa mengguncang dunia.. [kami menjual ember kalo misal'a ada yang mau muntah sekarang.. hehehe..]

andromeda - cellita

2 gadis manis yang memulai persahabata'a di bangku SMP. dan alhamdulilah masih berlangsung sampai sekarang disaat kedua'a duduk di bangku kuliah [dari SMP sampe kuliah kok kerjaan'a duduk doang yak? -_-a]

blog ini dibuat untuk.. untuk.. untuk apa ya?? ya.. untuk menyalurkan hobi kami yang kebetulan sama.. berkhayal.. hohoho.. everybody love it and so do we! :)

di blog ini kami akan berbagi khayalan khayalan itu.. khayalan yang berharap menjadi kenyataan.. kenyataan yang diharapkan seindah khayalan.. khayalan dan kenyataan yang kadang kami sendiri pun bingung membedakan'a.. [lah.. jadi bingung sendiri.. -_-a]

the last word.. please anjoy our blog! walaupun mungkin posting'a gag penting.. tapi semoga menghibur ya.. dan jangan lupa comment'a.. hehehe.. :)

XOXO

andromeda - cellita